Pladu Bengawan Solo

03.47 Unknown 0 Comments

Bagi masyarakat di kampungku dan sekitarnya mungkin sudah tidak asing lagi dengan kata Pladu, tapi sebagian dari mereka juga masih belum tahu betul asal muasal Pladu. Karena selama ini mereka menganggap Pladu adalah fenomena alam yang menguntungkan bagi mereka. Pladu versi orang awam kampungku adalah datangnya hujan frontal setelah musim kemarau, sehingga membuat endapan lumpur sungai Bengawan Solo naik ke permukaan. Keadaan yang demikian membuat makhluk hidup yang ada di sungai kehilangan penglihatannya dan berenang tak tentu arah hingga ke permukaan sampai ke tepian sungai.

Pladu adalah saat yang sangat dinantikan oleh sebagian masyarakat yang bertempat tinggal di daerah sekitar aliran bengawan Solo. Mereka akan menyambut dengan suka cita karena ikan dan udang seolah menghampiri mereka dan menyerahkan diri untuk dipanen tanpa susah payah Tapi tahukan mereka, bahwa Pladu adalah hasil dari perbuatan keji yang dilakukan oleh sebagian orang/oknum yang tidak bertanggung jawab, yang demi melancarkan kepentingannya pribadi mereka telah merusak ekosistem yang ada di dalam air sungai? Menurut hasil investigasi, survey dan logika saya setelah cari tahu sana sini, Pladu memang awalnya terbentuk dari fenomena alam, yaitu datangnya hujan frontal seperti pengertian awam tadi, tetapi tidak sampai membuat ikan kehilangan penglihatannya. Curah hujan yang tinggi mengakibatkan debit air sungai meningkat ditambah dengan keruhnya air sungai kemudian dimanfaatkan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab untuk membuang limbah industrinya ke sungai. Kandungan racun dari limbah cair pabrik yang tidak diolah lebih dulu itulah yang menyebabkan kehancuran makhluk hidup air sungai. Bahkan limbah cair yang sudah diolah, sisa olahannyapun masih mengandung bahan beracun dan berbahaya seperti Merkuri (Hg), Timbal (Pb), Tembaga (Cu), Krom (Cr), Seng (Zn) dan Nikel (Ni).

Untuk kawasan aliran sungai bengawan Solo kadar racunnya mungkin tidak terlalu tinggi atau masih diambang batas, terbukti ikan ataupun udang tidak sampai mati, layaknya ikan yang terkena racun dengan kandungan Merkuri (Hg), limbah yang berasal dari pabrik kertas (Pulp=bubur kertas). Belum ada penelitian mengenai hal ini, racun apa yang terkandung dalam ikan Pladu ini. Namun jika ikan yang tercemar ini dikonsumsi terus menerus tentu saja akan berdampak yang tidak baik untuk kesehatan. Ikan yang tercemar oleh merkuri jika dikonsumsi oleh ibu hamil bisa merusak janin bahkan kematian. Pladu itu sendiri hanya terjadi kurang dari 10 kali dalam kurun waktu satu tahun. Ternyata apa yang dianggap menguntungkan menurut masyarakat itu sebenarnya tidaklah benar. Karena selain merusak alam juga kelangsungan hidup ikan dan manusia itu sendiri. Ikan sungai bengawan Solo memang berbeda dengan ikan air tawar lainnya, rasanya gurih, dan sangat jarang kita temui. Mungkin karena tidak mudah menangkapnya akibat derasnya arus sungai, kecuali jika musim kemarau. Ikan-ikan bengawan Solo antara lain, Jendil, Rengkik, Thengil, Badher dan Wader. Paling enak adalah ikan Jendil. Harga satu ekor ikan Jendil dengan panjang 15cm saja bisa setara dengan harga satu ekor ayam kampung. 

[]Lovalia : Berbagai Sumber

0 komentar:

Reungan Hari Pohon Sedunia 2015

18.58 Unknown 0 Comments

Kegiatan penghijauan di MI Muhammadiyah Sudung
Hari pohon sedunia di peringati setiap tanggal 21 November setiap tahunnya. Apa yang akan kita lakukan dalam rangka memperingati dan mengingat hari pohon sedunia? Ini merupakan sebuah renungan untuk kita bersama, di hari pohon ini apa yang sudah kita lakukan untuk lingkungan.

Hari pohon sedunia. Hari yang seharusnya mengingatkan kita akan pentingnya pohon dan tumbuhan di muka bumi. Mengingat, pohon dan tetumbuhan yang ada di bumi pertiwi semakin terkikis jumlahnya karena digantikan oleh gedung-gedung pencakar langit yang membuat atmosfer bumi menjadi semakin panas. Terutama di kota-kota besar seperti Jakarta, sebagaimana data yang dilansir oleh Kementrian Perhutanan, DKI jakarta merupakan wilayah dengan luas hutan paling sedikit di antara kota atau daerah lain, yakni ‘hanya’ seluas 475.45 ha (SK No. 220/Kpts-II/00). Dengan jumlah penduduk kurang lebih 8,5 juta jiwa, ini merupakan sebuah ironi dari kota yang disebut dengan ibu kota Indonesia, ibu kota dari negara yang pada 2003 merupakan negara yang memiliki luas hutan tropis terbesar ke-3 di dunia setelah Brasil dan Kongo.

Sebelum terjadinya penjarahan hutan jati, Kabupaten Blora memiliki hutan terluas karena hampir separuh wilayahnya merupakan hutan jati dan merupakan komoditi unggulan. Tapi sekarang banyak lokasi hutan yang sudah berganti menjadi perkebunan warga maupun bangunan. Cuaca di Blora ketika musim panaspun seringkali ekstreme dan dibarengi dengan kekeringan sumber mata air. Sebaliknya di musim hujan beberapa daerah dilanda banjir. Tanda bahwa alam kita tidak lagi seimbang. Karena itulah kita perlu sadar lingkungan. Sekarang awal musim penghujan, saat yang tepat untuk menanam pohon. Seperti kegiatan anak2 ‪#‎MMSudung‬ ‪#‎Wado‬ ‪#‎Kedungtuban‬ ‪#‎BloraMustika‬ ini. Halaman sekolah kami sangat panas, maka dari itu kmi mulai rajin menanam aneka tanaman peneduh. Insyaallah musim kemarau tahun depan halaman sekolah kami tidak lagu sepanas kemarau kemarin wink emotikon

Maraknya Deforestasi
Deforestasi merupakan perubahan kondisi penutupan lahan dari hutan menjadi bukan hutan (termasuk perubahan untuk perkebunan, pemukiman, kawasan industri, dan lain-lain). Ini merupakan faktor utama di dalam terkikisnya luas hutan yang ada di Indonesia. Hutan lindung, hutan hujan tropis, dan hutan-hutan yang lain disulap menjadi deretan gedung-gedung megah dan pabrik-pabrik industri yang menghasilkan jutaan ton limbah dan polusi. Belum lagi maraknya illegal logging dan penebangan liar yang secara langsung berdampak pada terkiskisnya luas hutan atau yang lebih sering dikenal dengan paru-paru dunia.
Konsumsi kertas juga merupakan salah satu faktor terjadinya penggundulan hutan. konsumsi kertas Indonesia tahun 2005 adalah sebesar 5,6 juta ton. Dibutuhkan sekitar 22,4 juta meter kubik kayu untuk memproduksinya. Dengan mengambil nilai minimal rata-rata tingkat pertumbuhan konsumsi dan produksi yakni 5% per tahun (menurut World Resource Institute untuk negara berkembang rata-rata sekitar 7% per tahun), maka diperoleh jumlah konsumsi kertas Indonesia di tahun 2006 adalah 5,96 juta ton. Dan data seperti ini jumlahnya akan terus meningkat dari tahun ke tahun.
Sejak tahun 1970 penggundulan hutan mulai marak di Indonesia. Pada tahun 1997-2000, laju kehilangan dan kerusakan hutan Indonesia mencapai 2,8 juta hektar/tahun. Dalam periode 2009/2010, deforestasi yang terjadi adalah seluas 832,126.9 ha dari seluruh total luas hutan di Indonesia yang berjumlah 131 juta ha (menurut data Dirjen Planologi Kehutanan 2011). Dan hal ini akan terus berlanjut. Deforestasi akan terus menjadi momok bagi kelangsungan ekosistem yang berada di dalam hutan. Maka tak heran, jika banyak berita di media yang memberitakan banyaknya satwa-satwa liar yang ‘menyerang’ pemukiman warga setempat karena berkurangnya suplai makanan alami yang disebabkan semakin berkurangnya luas hutan.
Padahal, hutan memiliki fungsi sebagai pengatur iklim. Melalui kumpulan pohon-pohonnya, hutan dapat memprduksi Oksigen (O2) yang diperlukan bagi kehidupan manusia dan dapat pula menjadi penyerap Karbondioksida (CO2) sisa hasil kegiatan manusia, atau menjadi paru-paru wilayah setempat. Karena siklus yang terjadi di hutan, dapat mempengaruhi iklim suatu wilayah di sekitarnya.

Efek Rumah Kaca
Sebagaimana di atas, salah satu penyebab semakin menipisnya hutan di Indonesia adalah maraknya pembangunan gedung-gedung industri dan gedung bertingkat. Secara langsung, bangunan-bangunan tersebut juga memiliki dampak negatif dari sisi ekologis. Dampak ini sering disebut juga dengan efek rumah kaca (greenhouse effect), yaitu pantulan panas dari sinar matahari yang sebagiannya dipantulkan kembali ke angkasa (oleh permukaan bumi yang berwarna muda —tutupan salju, awan, dll), yang kemudian sebagiannya lagi diserap baik oleh permukaan bumi yang berwarna agak gelap maupun oleh gas-gas rumah kaca yang terkandung dalam atmosfer.  Gas-gas rumah kaca ini merupakan sinar yang dipantulkan kembali sebagai panas. Semakin banyak kandungan atau konsentrasi gas-gas rumah kaca ini, semakin banyak panas yang dilepaskan, maka semakin panaslah atmosfer bumi. Semakin panas atmosfer bumi maka akan semakin membuat keterkacauan iklim yang semakin lama akan semakin sulit diprediksi
Walaupun sebenarnya efek rumah kaca merupakan proses alami yang diperlukan agar permukaan bumi cukup hangat untuk didiami. Sayangnya, aktivitas manusia mengganggu kondisi alami dan membuat konsentrasi gas rumah kaca semakin tinggi sehingga panas yang terperangkap di atmosfer semakin tinggi dan menyebabkan suhu permukaan bumi semakin panas.

Kembali ke Penghijauan
Pohon sebagai salah satu mekanisme hidup dalam kehidupan kita memiliki peran penting di dalam menjaga keseimbangan yang berlangsung dalam kehidupan di bumi. Karena setiap tahunnya, satu pohon saja dapat menghasilkan 260 pon O2 tiap tahunnya. Selain itu pohon juga dapat menyerap gas CO2 sebanyak 1 ton tiap tahunnya. Menanam pohon ini juga merupakan kontribusi kita terhadap lingkungan. Pohon dapat  membantu menurunkan emisi gas rumah kaca, sehingga turut membantu menurunkan pengaruh global warming. Selain itu, pohon juga bisa menjadi solusi dalam mencegah bencana alam seperti longsor dan banjir langganan yang terjadi di Jakarta. Karena selain sebagai penetralisir udara, pohon juga berperan penting dalam penyerapan air.
Hal inilah yang seharusnya kita kampanyekan kepada khalayak luas tentang pentingnya menanam dan menjaga kelestarian hutan dan pohon, karena dengan terlestarikannya pohon-pohon dan hutan, akan terjadi keharmonisan dan keseimbangan ekologis yang manfaatnya tentu saja kembali kepada manusia itu sendiri. Selamat, hari pohon sedunia.(*)
[]Lovalia

0 komentar:

KESENIAN BLORA : TAYUBAN

05.29 Unknown 0 Comments

Tayuban merupakan kesenian yang tradisional lainnya dari seni Barongan dan Wayang Krucil,seni ini sangat dominan dengan tarian tarian penari yang sangat teratur dan para penabuh gendang yang mengiringi iramanya dengan serempak sehingga terciptanya kesenian yang sangat dinamin san sangat indah untuk disaksikan.Seni Tayuban mempunyai arti tersendiri yaitu Tayub,tayub menurut bahasa artinya "ditoto guyub" dan dalam seni ini sangat kental dalam pelaksanaanya,arti kental disini adalah dalam proses kesenian tayuban tidak pernah berubah sejak dulu hingga sekarang,jadi tidak ada perbedaan dalam proses pelaksanaannya tidak ada yang berbeda dari dulu.

Dalam Kesenian Tayuban ini,sifat kekeluargaan dan persaudaraan sangat dijunjung tinggi jadi salah satu manfaat dari kesenian ini adalah mempererta tali persaudaraan dan kekeluargaan masyarakat Blora.Biasanya kesenia Tayub akan dilaksanakan pada saat menerima tamu tamu besar dan terhormat serta para wanita yang menjadi penari akan menyerahkan sampur atau selendang yang dikenakan atas petunjuk pengarih,para tamu akan menari bersama dengan para penari,Tamu ini disebut juga "ketiban sempur" yang berarti orang yang akan diserahi sampur oleh para penari wanita
Bapak Bupati sedang menari tayub pada Hari Jadi Kota Blora.

Sifat yang paling meninjol dari Tayuban sendiri adalah sifat kekeluargan dan persaudaraannya,dan juga sangat merakyat dikalangan orang dewasa sampai anak anak,dan juga kaum orang kaya dan kamu orang miskin,semuanya mengenali seni Tayub ini.Seni Tayub ini merupakan acara penghormatan kepada para tamu tamu besar dan terhormat,para wanita menarikan tarian tarian khas dari tari ini mulai dari gayanya yang lemah lembut dan krancak,dan yang paling unik dari seni ini adalah turut menarinya para penonton atau tamu yang menghadiri, sehingga menimbulkan sifat persaudaraan yang kuat.

Namun,seiring perkembangan zaman dan arus globalisasi yang sangat deras,sama seperti kesenian Wayang Krucil dan Barongan,kesenian ini mulai perlahan terkikis dari hati masyarakat,hanya orang tertentu saja yang masih meminati kesenian ini,karena seni Tayub sendiri sudah tergeser dengan budaya budaya asing dari luar negeri,kita sebagai bangsa Indonesia seharusnya turut melesatrikan kesenian ini,jangan sampai seni Tayub ini punah dan tidak bisa dinikmati oleh anak cucu kita,mari kita lestarikan seni ini.

Sekian ulasan saya mengenai Seni tayuban Dari Blora,semoga berguna bagi anda dan mari lestarikan budaya ini.Terima kasih sudah membaca ulasan saya kali ini.
 
[]Lovalia
Berbagai Sumber 

0 komentar: