WISATA JAWA TIMUR : BENTENG VAN DEN BOSCH NGAWI

08.26 Unknown 0 Comments


Wisata sejarah yang saya lakukan kemarin Minggu ialah ke benteng pendem yang ada di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur. Karena boring seperti biasa akhirnya muncullah sebuah ide untuk ke kabupaten ngawi yang jarak tempunya sekitar 1 jam lebih sedikit lah ya dari kota Cepu untuk menuju ke Benteng Van Den Bosch. 

Benteng Pendem itu terletak di tengah-tengah kota Ngawi dekat dengan alun-alun kota Ngawi tepatnya di Kelurahan Pelem. Benteng ini di dirikan pada tahun 1839 - 1845 oleh seorang gubernur belanda yang bernama Van Den Bosch yang di manfaatkan untuk mengatasi serangan dan pengaruh kerajaan mataram di yogyakarta. Selain itu benteng ini dulunya juga digunakan oleh ilmuwan belanda sebagai tempat persinggahan. 


Meskipun telah berusia tua, benteng pendem ngawi masih sangat kokoh. Bangunan ini terdiri dari pintu gerbang utama serta kamar kamar yang digunakan untuk para tentara. Ada sebuah halaman rumput di tengah tengah benteng dan juga ada beberapa tempat yang dulunya digunakan sebagai kandang kuda. Di sekeliling benteng ada gundukan tanah yang memang sengaja dibuat untuk menahan luapan air sungai bengawan solo hal ini pula yang menjadikan benteng ini terkesan terpendam. Parit selebar 5 meter dahulunya juga ada mengelilingi benteng ini, Namun karena sudah lama parit ini sudah tertutup tanah. 

Setelah belanda pergi dari Indonesia benteng ini sempat di gunakan oleh YON Armed 12 sebagai tempat latihan dan di gunakan untuk gudang senjata. Namun benteng ini baru di buka untuk umum pada tahun 2011. Karena sudah tidak di pakai lagi oleh YON Armed 12. Untuk Masuk ke benteng ini di kenakan tarif sebesar Rp. 5000,- @2org + motor. Mr. Tukul jalan-jalan saja sudah pernah kesini loh ayooo yang belum kesini monggo datang sekalian Uji Nyali hehehe. Buat Hunting foto juga seru loh.... Hayoo monggo yang mau pre wedding ala ala Pengantin Belanda atau Pengantin Jawa kuno atau bahkan Pengantin Penjajahan, wahhh pas banget itu.



Meskipun belum terawat sepenuhnya seperti Lawang Sewu yang ada di Semarang, tapi benteng ini tetap menyimpan nuansa Belanda yang kental begitu kamu masuk ke dalamnya.  Bahkan di beberapa titik saya merasakan seolah-olah saya benar-benar berada di tengah-tengah aktivitas zaman Belanda hiiiii agak merinding disko juga sih.

Oh ya, tempat ini juga sering digunakan untuk tempat kumpul komunitas. Kebetulan ketika saya berkunjung ke situ sedang ada acar yang digelar oleh ALL BIKERS PLAT AE yang mengaku FANATIK MOTOR ANTIK. Selain itu ada juga beberapa pengemar fotografi yang hunting foto di benteng tersebut.

Pokoknya berpetualang ke sini asyik deehh ... Bye, saya ngantuk. Istirahat dulu ya.


[]Lovalia

0 komentar:

PENDAKIAN GUNUNG UNGARAN 2.050 MDPL VIA JALUR MAWAR

20.45 Unknown 0 Comments

Gunung Ungaran 2.050 mdpl
Gunung Ungaran terletak di Selatan-Barat Daya kota Semarang, Jawa Tengah. Gunung ini mempunyai tinggi 2.050 mdpl. Bukan angka yang fantastis memang, tapi cukup menguras tenaga juga karena walaupun jalur pendakiannya yang singkat, namun medannya yang berbatu dan sulit. Rute pendakian gunung ungaran bisa ditempuh lewat dua jalur, yaitu jalur Mawar dari pasar Jimbaran dan jalur Medini lewat Boja Kendal, dimana kedua jalur tersebut akan bertemu di pertigaan kebun teh Peromasan, sebagian orang ada yang menyebutnya "Goa jepang". Jalur pulang pun bisa ditempuh dengan kembali ke jalur keberangkatan atau turun melewati Gedong Songo Bandungan, Ambarawa.

Memasuki sebuah warung makan, kita pesan menu makan malam yang simpel saja tapi cukup untuk mengganjal perut hiking menuju puncak gunung ungaran. Saat makan kita bertegur sapa dengan gerombolan lainnya yang juga akan mendaki, ada yang dari bekasi, jogja, dan lain tempat. Perjalanan terhenti di Pos Mawar, pemandangan dari sini cukup indah, lampu kota yang berderet dari ungaran sampai salatiga terlihat jelas. Di dalam warung begitu hangat. Apapun bisa jadi bahan obrolan, ide guyonan yang sepele dan hampir tidak terpikirkan.
 
By the way, bagian yang menyenangkan dalam pendakian ini adalah kita melewati kebun teh Ungaran. Sebenarnya kalau mau jalan pintas mendaki bisa dari kebun teh Ungaran, dimana mobil masih bisa masuk ke dalam lokasi ini. Cuman, karena kita sombong dan begaya sok-sokan jago hiking semua, kita mengambil jalan susah. Hahaha. Menuju kebun teh dari arah Umbul Sidomukti, treknya berkelok-kelok tanpa kemiringan sekalipun.
 

Perjalanan dimulai dari Umbul Sidomukti, Gunung Ungaran. Saya Start dari Pasar sayur Jimbaran setelah adzan magrib bareng Mas Adam, Mas Aris, Mas Arik, Mas Muji, Mas Imut, Mas Thonie, Kakak Aby dan Kha . Dua nama terakhir adalah Newbie :p Dari Umbul Sidomukti nanti naik terus aja, sampai pada akhirnya ketemu pos pendakian pertama Gunung Ungaran. Sampai pada titik ini,  karena kami mengendarai motor maka kami cukup menaiki motor untuk sampai di basecamp Mawar.
Di basecamp mawar malam ini ramai sekali, orang-orang yang akan mendaki mempersiapkan dirinya di sini, bahkan ada yang cuma camping, karena pemandangan dari sini dah cantik banget, lain waktu boleh juga niy coba camping ceria bersama teman-teman disini. Di basecamp Mawar ini ada penitipan sepeda motor dengan tarif Rp 2.000,00 per motor. Dan yang terpenting,  disinilah warung terakhir dimana kita menikmati makan malam kita dan menambah ransum perbekalan pendakian kalo dirasa masih kurang.
Usai makan tidak kami langsung bergegas. Kami menunaikan kewajiban sebagai seorang muslim untuk Sholat Maghrib dan Isya terlebih dahulu. Setelah itu kami baru melanjutkan perjalanan. Jalan kurang nuansa mendaki tapi suasana hutan memberi semangat yang beda. Kami berjalan santai, tidak terlalu cepat. Sambil bersenda gurau yang lumayan buat penyegaran.

Di sepanjang jalan kami menemukan  pipa-pipa paralon putih bergantungan, rupanya aliran air dari sumber mata air di atas sana. Ketika di coba, ternyata lumayan brr..dingin airnya dan sweger. Keluar dari hutan, kebun kopi sudah menanti. Disana ada bak penampung air bersih dan kolam berukuran sekitar 8x15x1.5 meter yang bisa digunakan untuk berenang. Kami hanya lewat dan tidak mampir di kolam, hanya di sekitar kolam saja, bisa dikatakan kolam ini adalah kolam renang tertinggi di Jawa Tengah dengan ketinggian diatas 1900 mdpl dengan bonus pemandangan hijau rimbun pohon dan atap birunya langit. Semakin jauh treknya berkombinasi antara tanjakan yang melelahkan dan jalan datar yang menyenangkan hingga tibalah kami di perkebunan teh, waah jadi berasa teawalk niy, tampak beberapa rumah penunggu perkebunan di pinggir jalan, dan tak jauh kemudian tibalah kami di pertigaan camp Promasan. Kami memutuskan untuk tidak nge-camp di jalan.
Dari awal kami berjalan kami di temani bintang-bintang yang gemerlap di langit. Semakin malam bintang yang muncul semakin banyak, berkelip dan bermacam rasi bintang terbentuk (aku cuma tau rasi bintang layang-layang. Hahaha). Pemandangan indah di langit berpadu dengan kerlip lampu kota semarang di bawah sana, menjadi kontras dan komplit. Pemandangan indah ini menjadi pengobat letih yang lumayan mujarab untukku


Di penghujung kebun teh Ungaran ini kami langsung disergap tannjakan tanpa ampun dan dinding batu terjal menghadang, voila ini adalah medan yang paling bikin nangis setengah mati dengan hiking tingkat elevasi hampir 45 derajat, menembus hutan belantara melewati batang pohon yang melintang di tengah jalan. Jalannya emang bener cuman karena jarang dilewati jadi melewati jalan neraka dengan perasaan takut karena tiba-tiba ada ular muncul senggol-senggol kaki. Haha siapa suruh meremehkan Ungaran ?? :P

Perjalanan belum selesai, setelah menebas hutan-hutan yang nggak karuan jelasnya seperti baru babat alas, sesi kedua adalah menaiki gunung curam dengan berisi batu-batu. Kami harus hati-hati mengingat kalau salah langkah mengakibatkan keruntuhan batu yang lebih gede atau jatuh ke bawah mengulang perjalanan lagi. Oh God, cann’t imagine T.T 


Trek bebatuan seperti nggak ada habisnya, nggak ada bonus jalan datar, setiap satu puncak punggungan langsung menghadang dinding batuan baru. Kembali menapaki terjalnya bebatuan, ilalang semakin tinggi. Sebelum sampai di puncak kami mendapati beberapa orang sedang shalat berjama'ah. Waaaaah rajinnya dalam suasana begini masih menunaikan Shalat Lail :) 
Saat embun mulai menetes kurang lebih pukul 02.30 dini hari kami sampai di Puncak. kami langsung mendirikan tenda dan memasak bekal yang kami bawa. Setelah perut terganjal oleh roti dan mie, kami pun beristirahat sembari menunggu sunrise. :)


Sunrise di Puncak Gunung Ungaran adalah sungguh luar baisa. Pemandangan di sekeliling tanpa penghalang, di timur langit tampak merekah kemerahan, di selatan menyembul Gunung Merbabu, Merapi yang masih berselimut awan. Perkebunan teh Medini terlihat membenang. Waaah sungguh pemandangan indah yang sempurna ^_^
 
Gunung Sindoro-Sumbing dari Gunung Ungaran
Gunung Sindoro-Sumbing dari Gunung Ungaran
Walaupun matahari mulai mengintip di ufuk sana, tapi dinginnya angin di puncak gunung ini masih membuat badanku menggigil. Semakin pagi, suasana di puncak makin ramai, gaduh oleh suara orang-orang yang bersukaria berhasil tiba di puncak gunung Ungaran. Kami langsung melakukan ritual wajib yaitu foto di Puncak Gunung Ungaran. Puncak gunung Ungaran terdapat prasasti Benteng Raider, lengkap dengan topi khas nya, ada satu tiang bendera untuk upacara. Kami dipuncak Gunung Ungaran hanya sekejap, tidak baik juga berlama-lama dipuncak karena matahari sudah tidak bersahabat, Sinar UV mulai menjilat kening dan wajah. 20 menit kami rasa cukup untuk mengabadikan moment narsis dalam frame foto. Usai berfoto-foto, kita kembali bersiap untuk turun.

Gunung Merapi-Merbabu dari Puncak Ungaran
Gunung Merapi-Merbabu dari Puncak Ungaran
Karena kami menanjak ketika malam hari tentu tidak banyak foto yang bisa kami ambil. Karena itulah moment turun yang biasanya sekejap jadi aur biasa lama karena setiap 5 cm kami manfaatkan untuk foto hahaha :D 
Udah dulu ceritanya, mama memangil  ;D uuppp 
foto-fotoku ada di sini 

0 komentar:

ALBUM FOTO : PENDAKIAN UNGARAN 2.050 MDPL

16.04 Unknown 0 Comments































0 komentar:

PENDAKIAN GUNUNG UNGARAN 2.050 MDPL

11.23 Unknown 0 Comments

Gunung Ungaran 2.050 mdpl
Gunung Ungaran terletak di Selatan-Barat Daya kota Semarang, Jawa Tengah. Gunung ini mempunyai tinggi 2.050 mdpl. Bukan angka yang fantastis memang, tapi cukup menguras tenaga juga karena walaupun jalur pendakiannya yang singkat, namun medannya yang berbatu dan sulit. Rute pendakian gunung ungaran bisa ditempuh lewat dua jalur, yaitu jalur Mawar dari pasar Jimbaran dan jalur Medini lewat Boja Kendal, dimana kedua jalur tersebut akan bertemu di pertigaan kebun teh Peromasan, sebagian orang ada yang menyebutnya "Goa jepang". Jalur pulang pun bisa ditempuh dengan kembali ke jalur keberangkatan atau turun melewati Gedong Songo Bandungan, Ambarawa.

Memasuki sebuah warung makan, kita pesan menu makan malam yang simpel saja tapi cukup untuk mengganjal perut hiking menuju puncak gunung ungaran. Saat makan kita bertegur sapa dengan gerombolan lainnya yang juga akan mendaki, ada yang dari bekasi, jogja, dan lain tempat. Perjalanan terhenti di Pos Mawar, pemandangan dari sini cukup indah, lampu kota yang berderet dari ungaran sampai salatiga terlihat jelas. Di dalam warung begitu hangat. Apapun bisa jadi bahan obrolan, ide guyonan yang sepele dan hampir tidak terpikirkan.
 
By the way, bagian yang menyenangkan dalam pendakian ini adalah kita melewati kebun teh Ungaran. Sebenarnya kalau mau jalan pintas mendaki bisa dari kebun teh Ungaran, dimana mobil masih bisa masuk ke dalam lokasi ini. Cuman, karena kita sombong dan begaya sok-sokan jago hiking semua, kita mengambil jalan susah. Hahaha. Menuju kebun teh dari arah Umbul Sidomukti, treknya berkelok-kelok tanpa kemiringan sekalipun.
 
Dari awal kami berjalan kami di temani bintang-bintang yang gemerlap di langit. Semakin malam bintang yang muncul semakin banyak, berkelip dan bermacam rasi bintang terbentuk (aku cuma tau rasi bintang layang-layang. Hahaha). Pemandangan indah di langit berpadu dengan kerlip lampu kota semarang di bawah sana, menjadi kontras dan komplit. Pemandangan indah ini menjadi pengobat letih yang lumayan mujarab untukku
30 Okt'12. Perjalanan dimulai dari Umbul Sidomukti, Gunung Ungaran. Saya Start dari Pasar sayur Jimbaran setelah adzan magrib bareng IkanTengierie Berbuluanjinkkintamani dan Adie Restoe Bomie, disini kami bertemu dengan Kambali Ali . Dari Umbul Sidomukti nanti naik terus aja, sampai pada akhirnya ketemu pos pendakian pertama Gunung Ungaran. Sampai pada titik ini,  karena kami mengendarai motor maka kami cukup menaiki motor untuk sampai di basecamp Mawar. Untuk yang pake mobil, terpaksa kalian harus jalan sampai Basecamp. Hahaha. Di basecamp Mawar kami membayar retribusi Rp 2.000,00 per orang. 
Di basecamp mawar malam ini ramai sekali, orang-orang yang akan mendaki mempersiapkan dirinya di sini, bahkan ada yang cuma camping, karena pemandangan dari sini dah cantik banget, lain waktu boleh juga niy coba camping ceria bersama teman-teman disini. Di basecamp Mawar ini ada penitipan sepeda motor dengan tarif Rp 2.000,00 per motor. Dan yang terpenting,  disinilah warung terakhir dimana kita menikmati makan malam kita dan menambah ransum perbekalan pendakian kalo dirasa masih kurang. Awalnya kami melakukan trip ini untuk Halal Bi Halal IKAPALA, tetai karena adanya acara yang bertabrakan maka tak banyak juga yang datang. Hikz.,

Usai makan tidak kami langsung bergegas. Kami masih menunggu salah satu teman kami Aby Sang Petualang sambil makan ubi bakar, dengan perjuangan yang sangat akhirnya aq berhasil merebut ubi bakar terakhir dari tangan Blangkrah Edan. Hahaha. Abie sudah datang dang waktu sudah menunjukkan pukul 11 malam, dan kamipun memulai langkah kami memasuki hutan. Ternyata Teguh tertinggal dan kami pun menunggu di jalur setelah sungai. Kata Ambon Kriting sih di skitar sungai itu aja yang agak horor di gunung ini. Tak lama kemudian, Teguh menyusul dan kami masih menunggu agar kondisinya fit kembali karena dia sempat ngedrop tadi. Pohon-pohon tinggi menambah pekat malam, karena menutupi cahaya langit. Memulai perjalanan langsung di sambut trek yang lumayan buat menghabiskan asupan makan malam tadi, bikin keringetan. Jalan lumayan mendaki tapi suasana hutan memberi semangat yang beda. Kami berjalan santai, tidak terlalu cepat. Sambil bersenda gurau yang lumayan buat penyegaran.

Di sepanjang jalan kami menemukan  pipa-pipa paralon putih bergantungan, rupanya aliran air dari sumber mata air di atas sana. Ketika di coba, ternyata lumayan brr..dingin airnya dan sweger. Keluar dari hutan, kebun kopi sudah menanti. Disana ada bak penampung air bersih dan kolam berukuran sekitar 8x15x1.5 meter yang bisa digunakan untuk berenang. Kami hanya lewat dan tidak mampir di kolam, hanya di sekitar kolam saja, bisa dikatakan kolam ini adalah kolam renang tertinggi di Jawa Tengah dengan ketinggian diatas 1900 mdpl dengan bonus pemandangan hijau rimbun pohon dan atap birunya langit. Semakin jauh treknya berkombinasi antara tanjakan yang melelahkan dan jalan datar yang menyenangkan hingga tibalah kami di perkebunan teh, waah jadi berasa teawalk niy, tampak beberapa rumah penunggu perkebunan di pinggir jalan, dan tak jauh kemudian tibalah kami di pertigaan camp Promasan. Di sini kami mendirikan tenda dan beberapa dari kami tidur untuk mengumpulkan tenaga. ^_^

Sunrise di Puncak Gunung Ungaran
Sunrise di Puncak Gunung Ungaran
Jam setengah 4 dini hari, ketika embun jatuh membasahi dedaunan, kami memutuskan untuk melanjutkan perjalanan. Bersama rombongan kami tadi, ditambah dengan teman baruku Gilang Sang Fajar Putra, Echy Decied Woyo-woyo Joss, Bayou Cavalera PendakiFreelance, Kaztolsikommo Ingin Dicintai  Di penghujung kebun teh Ungaran ini kami langsung disergap tannjakan tanpa ampun dan dinding batu terjal menghadang, voila ini adalah medan yang paling bikin nangis setengah mati dengan hiking tingkat elevasi hampir 45 derajat, menembus hutan belantara melewati batang pohon yang melintang di tengah jalan. Jalannya emang bener cuman karena jarang dilewati jadi melewati jalan neraka dengan perasaan takut karena tiba-tiba ada ular muncul senggol-senggol kaki.
Perjalanan belum selesai, setelah menebas hutan-hutan yang nggak karuan jelasnya seperti baru babat alas, sesi kedua adalah menaiki gunung curam dengan berisi batu-batu. Kami harus hati-hati mengingat kalau salah langkah mengakibatkan keruntuhan batu yang lebih gede atau jatuh ke bawah mengulang perjalanan lagi. Oh God, cann’t imagine T.T 


Narsis dulu di Benteng Raider. hahaha
Narsis dulu di Benteng Raider. hahaha
Trek bebatuan seperti nggak ada habisnya, nggak ada bonus jalan datar, setiap satu puncak punggungan langsung menghadang dinding batuan baru. Kembali menapaki terjalnya bebatuan, ilalang semakin tinggi. Sebelum sampai di puncak kami mendapati beberapa orang sedang shalat berjama'ah. Waaaaah. Sesampainya di Puncak Gunung Ungaran aq langsung numpang eksis, ada yang mo foto numpang foto deh walaupun nggak kenal sama orangnya. Hahaha. Cukup lama juga kami menunggu sunrise muncul dari kandangnya. Hmmmm. Akhirnya dengan menahan kantuk yang amat sangat dan dinginnya angin di subuh ini, kupaksa diriku untuk menunggu sunrise.


Sunrise di Puncak Gunung Ungaran adalah sungguh luar baisa. Pemandangan di sekeliling tanpa penghalang, di timur langit tampak merekah kemerahan, di selatan menyembul Gunung Merbabu, Merapi yang masih berselimut awan. Perkebunan teh Medini terlihat membenang. Waaah sungguh pemandangan indah yang sempurna ^_^
 
Gunung Sindoro-Sumbing dari Gunung Ungaran
Gunung Sindoro-Sumbing dari Gunung Ungaran
Walaupun matahari mulai mengintip di ufuk sana, tapi dinginnya angin di puncak gunung ini masih membuat badanku menggigil. Semakin pagi, suasana di puncak makin ramai, gaduh oleh suara orang-orang yang bersukaria berhasil tiba di puncak gunung Ungaran. Kami langsung melakukan ritual wajib yaitu foto di Puncak Gunung Ungaran. Puncak gunung Ungaran terdapat prasasti Benteng Raider, lengkap dengan topi khas nya, ada satu tiang bendera untuk upacara. Kami dipuncak Gunung Ungaran hanya sekejap, tidak baik juga berlama-lama dipuncak karena matahari sudah tidak bersahabat, Sinar UV mulai menjilat kening dan tengkuk leher. 20 menit kami rasa cukup untuk mengabadikan moment narsis dalam frame foto. Usai berfoto-foto, kita kembali bersiap untuk turun.

Gunung Merapi-Merbabu dari Puncak Ungaran
Gunung Merapi-Merbabu dari Puncak Ungaran
Sampai di pertigaan Promasan kami masak untuk sekedar mengganjal perut ^_^ Sebelum makan aq menyempatkan untuk istirahat sebentar, tapi dasar anak-anak yang kurang ajar. Masak aq tidur trus ditutupin kain, anak-anak belagak kayak berdoa trus aq mati. Hadeeeeh. Awas sajja. Tunggu giliran kalian. Rrrrrrr. >,<  karena hari semakin siang, maka kami bergegas bongar tenda dan packing untuk kembali melanjutkan perjalanan turun.

0 komentar:

WISATA JAWA TIMUR : EKSOTISME PANTAI SOWAN TUBAN

15.29 Unknown 0 Comments

Badan masih lumayan capek ketika saya membuka laptop untuk berbagi tulisan ini. Oh ya saya mau sedikit berbagi cerita petualangan saya, Sunti, Kiki dan Alfi menghabiskan waktu sowan ke Pantai Sowan Tuban. Nama Pantai Sowan diambil dari nama desa tempat pantai tersebut berada, yakni Desa Sowan. Jangan tanya kenapa nama desanya adalah Desa Sowan. Mungkin dulu ada sesepuh yang dituakan lalu masyarakat biasa Sowan ke sana atau yaahhh saya nggak tau .

Oke cuzzz lanjut cerita, Secara administratif, Desa Sowan berada di Kecamatan Bancar Kabupaten Tuban, Jawa Timur. Desa ini berbatasan dengan Desa Boncong di sebelah baratnya dan Bogorejo(desa tempat rumah orang tua saya) di sebelah timurnya. Tapi seperti biasa ketika saya dan kawan-kawan memutuskan untuk hangouts maka kami akan memilih jalur tak lazim alias alternatif :D


Yang ini ala Zombie Zoo

Pantai Sowan berada dalam wilayah kepemilikan Perhutani Jawa Timur Guys. Saya semakin yakin kalau yang terkaya di negara ini bukan DPR atau MPR tapi Perhutani dan PJKA. bayangkan aja , tanah Perhutani dan PJKA di mana-mana ada -_- Keren ya, hahaha ....... Tempat yang dijadikan wisata ini katanya dulu adalah sebuah TPK(Tempat Penimbunan Kayu) yang kebetulan juga sangat rindang ditumbuhi oleh pohon klampis (Acacia tomentosa) yang berduri. Sumpah keren banget susunan penanaman pohon yang rapi ini mungkin disusun sedemikian rupa oleh petugas Perhutani yang dulunya ngebet banget pengen jadi ABRI. Buat kalian yang mau foto Prewedding tempat ini cocok lho, karena bakal dapat view taman hutan dan view pantai sekaligus. Ceileeee ... And jangan lupa ajak saya juga ya :D




Yang menarik dari Wisata Pantai Sowan adalah tempatnya yang agar berbukit yang memungkinkan kita bisa memandang pantai dari atas, bahkan bisa menantikan Sunrise yang amat sangat begitu indah. Sayangnya saya dan kawan-kawan datang ke tempat ini ketika matahari bersinar terik. Yaahhh biasalah turis mau sedikit menggelapkan kulit ( padahal udah gelap banget ). Belum lagi ditambah dengan adanya terumbu karang yang menakjubkan serta batu-batu di pinggir pantai senantiasa menambah kemegahan pantai yang masih alami ini. Pasir putih serta gebyuran ombak diselingi angin sepoi-sepoi menambah eksotis suasana bersantai kita. Ciiieee bahasa saya seperti pujangga tanpa cinta :D

Dan yang lebih amazing lagi guys, kerang-kerang bertebaran di sepanjang bibir pantai. So, saya yang memang udah lama punya cita-cita memunguti rumah kerang di pantai, tidak menyia-nyiakan kesempatan ini #NORAAAAKKK . Tapi nggak apa - apa mengingat wajar saja, di Blora kan adanya cuma kerang Bengawan guys :D Nanti sampai rumah bisa saya jadikan karya seni yang tidak ternilai harganya ( karena nggak dijual -_- )

Begitu indahnya Pantai Sowan dengan adanya perahu-perahu kecil sembari pantulan sinar matahari di atas air laut.Ini semua merupakan potensi yang sangat berharga.Sepertinya KPH sendiri sedang berusaha memperbaiki keadaan tempat ini.

Oke dehh waktunya berangkat sekolah nih, udah dulu nulis cerita petualangannya..

[]Lovalia

0 komentar: